Tak bisa dipungkiri lagi, polusi memang sedang menghantui umat manusia. Mengapa demikian? Mungkin banyak di antara kita yang tidak menyadari akan dampak yang luar biasa ke depannnya apabila tidak segera dicegah. Banyak faktor yang dapat menimbulkannya. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya gas buang dari cerobong asap pabrik yang begitu pekat.

Lingkungan merupakan salah satu topik yang banyak diperbincangkan akhir-akhir ini karena pemanasan global yang mengancam umat manusia di bumi ini. Berbagai tindakan dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia mungkin hanya mengurangi pemanasan global namun tidak akan memberhentikannnya. Berbagai kampanye sosial gencar disuarakan oleh para aktivis lingkungan sebenarnya kita juga dapat menanggulanginya dengan berbagai cara.

Salah satu terobosan baru yang ditawarkan oleh siswa-siswi SMA Santa Maria 1 Cirebon ini adalah teknologi cerobong asap yang mereka ciptakan. Pabrik-pabrik batu bara terutama di daerah antara perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah itulah yang menjadikan alasan mereka membuat teknologi tersebut. Apalagi, sekolah mereka yang terletak tepat di depan salah satu pabrik pengolahan batu bara tersebut menyebabkan setiap hari kelas mereka dipenuhi oleh debu yang berasal dari sisa hasil produksi pabrik tersebut. Lingkungan yang tak mendukung itu lantas membuat mereka berpikir bagaimana caranya agar debu yang dihasilkan dari cerobong asap pabrik batu bara tersebut dapat ditanggulangi.

Sebenarnya dengan fenomena, peristiwa dan kejadian yang terjadi di sekitar kita sehari-hari dapat kita wujudkan menjadi sesuatu yang dapat dipergunakan. Seperti teknologi cerobong asap yang mereka ciptakan mengandung nilai jual yang tinggi untuk diaplikasikan kepada masyarakat. Hal yang membuat mereka bangga pula, ialah cerobong asap yang mereka buat berasal dari barang-barang bekas yang sudah tidak bernilai lagi menjadi sesuatu yang sangat berharga. Ide kreatif mereka dituangkan dalam bentuk karya ilmiah yang berhasil mengantar mereka merengkuh juara 2 dalam ajang science contest yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Bandung (POLBAN). Kompetisi yang mempertandingkan siswa-siswi yang berasal dari SMA se-Jawa Barat tersebut mengangkat tema “Diriku untuk Hijau Bumiku”.

Pembuatan cerobong asap itu sangat sederhana dan melalui mekanisme yang sederhana pula. Pembuatannya hanya memerlukan barang bekas yang mudah ditemukan di sekitar kita. Berbagai barang bekas tersebut kemudian dirangkai sedemikian rupa oleh mereka sehingga dapat membentuk suatu cerobong asap.

Inovasi teknologi cerobong asap yang dikembangkan siswa-siswi SMA Santa Maria 1 Cirebon ini bernilai ekonomis yang sangat tinggi karena membutuhkan dana yang sangat minimal, namun hasil yang dicapai dapat menembus kualitas pasar yang diinginkan oleh masyarakat.

Pengembangan teknologi yang mereka kembangakan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan bawah, menengah sampai pabrik-pabrik besar. Teknologi cerobong asap juga dapat diaplikasikan di bak pembakaran sampah yang umumnya dimiliki oleh setiap rumah tangga. Selain dapat diaplikasikan pada bak pembakaran sampah, cerobong asap ini dapat diaplikasikan pada industry rumah tangga atau UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang umumnya memiliki modal yang tipis.

Bagi siswa-siswi se-tingkat SMA, teknologi yang mereka inovasikan sangat fenomenal karena menggunakan mekanisme sistem medan magnet yang dapat menangkap partikel koloid. Partikel koloid yang masuk ke dalam cerobong ditangkap oleh medan magnet yang berada di dalam cerobong tersebut sehingga dapat menjernihkan dan membersihkan asap yang keluar. Hal ini dapat dibuktikan dengan kertas uji pH. Uji pH yang dihasilkan oleh hasil pembakaran lebih rendah daripada asap yang telah mengalami filtrasi. Ini menunjukan bahwa asap, debu dan pertikel koloid lain yang keluar dari cerobong berkurang secara kuantitas dan kualitas.

Teknologi yang mereka inovasikan dapat dikembangkan menjadi lahan bisnis yang dapat menghantar mereka menjadi seorang wirausahawan apabila mereka mematenkan teknologi yang mereka kembangkan

sumber : http://www.kabarindonesia.com/