Cerobong asap merupakan struktur yang berfungsi sebagai ventilasi pembuangan panas gas buang atau asap yang dihasilkan dari kompor, boiler, tungku, atau bahkan perapian ke luar menuju atmosfer. Cerobong asap biasanya tersusun secara vertikal atau mendekati vertikal, dalam arti sangat mendekati vertikal. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan apakah aliran gas telah mengalir dengan lancar atau belum.
Pada umumnya cerobong asap dapat dijumpai pada lokomotif uap dan bangunan-bangunan industri lain, kapal-kapal di Amerika Serikat pun dilengkapi dengan cerobong asap, atau yang lebih dikenal dengan istilah stack.
Tingginya pembangunan cerobong asap dimaksudkan untuk menarik tinggi-tingi udara yang ada dan selanjutnya melenyapkan polutan-polutan yang terkandung dalam gas buang menuju wilayah yang lebih luas sehingga dapat mengurangi konsentrasi polutan yang telah disesuaikan dengan batasan peraturan yang berlaku.
Pada zaman dahulu, bangsa Roma telah mempergunakan tabung dalam tembok yang difungsikan untuk menarik asap keluar dari toko roti. Cerobong asap dalam wujud yang sesungguhnya muncul di wilayah Eropa utara memasuki abad ke-12, sedangkan cerobong asap untuk dunia industri baru mulai merebak pada akhir abad 18.
Sejak era tradisional, cerobong asap sudah dibangun dengan menggunakan bahan dasar batu bata, baik itu pada bangunan-bangunan berskala kecil ataupun bangunan-bangunan dalam taraf besar. Cerobong asap, pada awalnya hanya berupa konstruksi bata sederhana, selanjutnya cerobong asap dikembangkan dengan menempatkan batu-bata pada sekitar liners ubin yang difungsikan untuk mengontrol downdrafts ventilasi pot cerobong dengan beragam desain yang sering kali ditempatkan pada bagian atas cerobong asap.
Adapun fungsi dari cerobong asap sendiri adalah untuk menarik keluar udara dari proses pembakaran serta menguraikan polutan yang terkandung dalam gas buang menuju wilayah yang lebih luas. Dengan demikian dapat menurunkan kadar konsentrasi polutan yang ada.
Sumber: keslingpalucom.blogspot.com
Leave A Comment